Ad Unit (Iklan) BIG

Sangkal Putung Sidoarjo

Posting Komentar

Kampung Sangkal Putung Sidoarjo dan Ramuan Ajaib Sambungkan Tulang Patah

Desa di Sidoarjo Ini Dikenal sebagai Kampung Sangkal Putung

- Jika memasuki salah satu kampung di Sidoarjo ini, Anda akan mendapati banyak tulisan: Ahli sangkal putung dan pijat urat. Kampung itu adalah Desa Sumput, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Ya, Sumput memang terkenal dengan urusan tersebut. Sangkal putung. Orang patah tulang atau sekadar keseleo sering direkomendasikan ke sini.

Banyak warga yang mengais rezeki sebagai tukang urut. Kartini, misalnya. Dia adalah salah seorang pemilik usaha pijat sangkal putung di Sumput. Kartini bercerita, ibu dan budenya yang kali pertama membuka usaha sangkal putung di Sumput. ’’Tahun 1970-an kalau nggak salah ibu saya datang ke sini sama empat saudara saya. Dua lagi sepupu,’’ ungkapnya.

Awalnya, Kartini bersama adik dan sepupunya membuka satu tempat pijat saja. Namun, lama-kelamaan dirinya dan saudaranya pecah kongsi. Mereka pun membuat tempat pijat sendiri-sendiri. ’’Hampir semua saudara saya bisa pijet. Mungkin ya karena keturunan. Seperti keahlian turun-temurun dari buyut, tapi memang ada hal atau syarat yang harus dipenuhi,’’ ujar perempuan 66 tahun itu.

Selain saudara-saudaranya, Kartini menyebut belakangan banyak juga tempat pijat ’’abal-abal’’.  Kartini sudah 30 tahun lebih menjadi tukang pijat. Sudah begitu banyak pasien yang datang. Mereka beraneka ragam dan latar belakang profesi. Kartini tidak berani mengobati atau memijat sembarang pasien.

’’Kalau kayak patah tulang luar gitu atau saraf di kepala saya angkat tangan, karena itu baiknya langsung ke medis, rumah sakit,’’ ujarnya.

Arif Rizki, salah seorang warga sekitar, mengungkapkan, harga pijat urat yang dipatok di Sumput beragam. Mulai di bawah 100 ribu hingga jutaan rupiah. ’’Kalau di Bu Kartini ini katanya memang seikhlasnya sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 100 ribuan. Kalau di sisi selatan sana, ada yang sampai jutaan,’’ ungkapnya.

Tukang sangkal putung di Sumput paling sering didatangi para pasiennya saat akhir pekan. Mereka datang dari berbagai daerah. ’Bahkan, sampai luar provinsi. ’Mobil itu bisa sampai jejer-jejer,’’ ucap Arif.

Editor: M Sholahuddin

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter