Pijat Ibu Hamil, Ketahui Manfaat dan Teknik yang Aman Dilakukan
Pijat ibu hamil dapat dilakukan sebagai salah satu cara meringankan berbagai keluhan yang dirasakan ibu hamil. Tak hanya itu, jika dilakukan secara rutin dan benar, pijat kehamilan juga bisa membantu ibu hamil merasa rileks dalam menjalani kehamilan.
Salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh ibu hamil adalah sakit pinggang. Keluhan ini bisa terjadi karena posisi panggul ibu hamil yang makin maju guna menopang kandungan yang makin membesar. Selain di pinggang, rasa sakit atau nyeri juga biasanya dirasakan di area perut, leher, punggung, dan bahu.
Berbagai keluhan tersebut tentu bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan bisa mengganggu aktivitas Bumil. Untuk mengatasinya, pijat ibu hamil bisa menjadi pilihan. Pasalnya, jenis pijat yang satu ini diketahui memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh ibu hamil.
Beragam Manfaat Pijat Ibu Hamil yang Perlu Diketahui
Agar kehamilan terasa lebih nyaman, pijat ibu hamil bisa menjadi pilihan kegiatan me time yang pas untuk dilakukan oleh Bumil. Berdasarkan penelitian, pijat ibu hamil memiliki manfaat sebagai berikut:
- Mengurangi kecemasan dan depresi, karena tingkat hormon kortisol (hormon stres) menurun dalam tubuh
- Meringankan nyeri pada kepala, kaki, punggung, otot, dan sendi
- Meningkatkan aliran oksigen pada jaringan dan otot
- Mengurangi kaki bengkak (edema)
- Memperbaiki suasana hati dan meningkatkan rasa bahagia, karena meningkatnya hormon serotonin dan dopamin
- Mengatasi susah tidur
- Mengatasi masuk angin pada ibu hamil
- Menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur
Namun, pijat ibu hamil sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan usia kehamilan. Adapun waktu yang disarankan untuk mulai melakukan pijat ibu hamil adalah setelah usia kehamilan 12 minggu atau memasuki trimester kedua.
Jika masih mengalami mual dan muntah, Bumil dianjurkan untuk tidak melakukan perawatan ini. Bumil juga perlu menghindari pijat ibu hamil saat usia kehamilan makin mendekati waktu persalinan, yaitu 32 minggu ke atas.
Teknik Pijat Ibu Hamil yang Aman untuk Dilakukan
Pijat ibu hamil umumnya berlangsung selama 1 jam. Sebagian spa atau tempat pijat khusus ibu hamil memiliki kursi atau tempat tidur khusus. Pasalnya, pijat ibu hamil biasanya akan dilakukan dalam berbagai posisi, seperti duduk, setengah berbaring, atau berbaring ke samping. Pijat ibu hamil juga bisa dipadukan dengan kerokan.
Terapis pijat ibu hamil biasanya sudah dilatih untuk memahami bagian tubuh mana yang sering kali terasa tidak nyaman. Bagian perut boleh dipijat ringan, tetapi sebagian terapis menghindari area ini.
Jika merasa tidak nyaman atau merasa bagian tubuh tertentu perlu pijatan ekstra, Bumil dianjurkan untuk langsung menyampaikannya kepada terapis.
Meski tergolong aman, pijat ibu hamil sebaiknya tidak dilakukan pada ibu hamil dengan kondisi berikut:
- Pernah mengalami perdarahan atau kontraksi dini
- Mengalami kehamilan berisiko, seperti preeklamsia, pernah keguguran, atau melahirkan prematur
- Mengalami bengkak parah, tekanan darah tinggi, atau sakit kepala hebat
- Memiliki riwayat penggumpalan darah
- Memiliki luka pada kulit seperti luka bakar atau luka terbuka, ataupun infeksi kulit
Di samping itu, hindari perawatan ibu hamil yang memanfaatkan panas, seperti sauna, kolam air panas, dan mandi uap. Agar aman, hanya gunakan suhu di bawah 32°C untuk agar Bumil tidak merasakan panas secara berlebihan.
Pastikan program pijat ibu hamil yang Bumil ikuti dilakukan oleh terapis profesional yang berpengalaman dan tersertifikasi. Jika memiliki gangguan kesehatan atau kondisi khusus terkait kehamilan, Bunda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan pijat ibu hamil.
Posting Komentar
Posting Komentar